Monday, January 17, 2011

membuat blog lebih menarik



. Jika ada sepuluh peraturan membuat blog yang bagus, mungkin kira-kira seperti ini
1. Tulis. Apa pun yang ada di kepala, tulis aja.
2. Kalo udah ditulis, dilihat lagi, diedit, diperbagus. Writing is rewriting.
3. Posisikan diri sendiri sebagai pembaca, lalu tanya: ini menarik gak sih?
4. Pakailah design blog yang simpel dan tidak ribet. Jangan sampai design dari blog tersebut mengalihkan perhatian orang dari hal yang paling penting dari blognya: isi tulisan.
5. Jika ada orang yang bilang tulisan kamu kurang bagus, kemungkinan besar orang tersebut benar. Coba cari cara untuk memperbagus.
6. Pasang hal-hal menarik dan interaktif di dalam blog: foto, video, komen sistem yang dijawab dengan rutin.
7. Update blog sesering mungkin, jika sempat.
8. Jangan pernah memplagiat isi tulisan dari mana pun, jika mau copy-paste sertakan sumbernya.
9. Jadi orang yang observant, amati keadaan sekitar, lalu tulis hal yang sekiranya menarik.
10. Terus menulis.
sumber "raditya dika"

Friday, January 14, 2011

formasi yang ada dalam permainan basket


FORMASI
TEKNIK MENENTUKAN POSISI
Sebelum kita dapat bermain basket, kita harus mengetahui hal yang paling mendasar dari pemainan ini dengan dapat menentukan posisi kita dalam bermain agar dapat bermain maksimal sesuai dengan karakter kita nantinya. Dalam basket ada beberapa posisi pemain yang seringkali disesuaikan dengan skill dan juga postur tubuh.
Bagi mereka yang mempunyai postur tubuh tinggi biasanya akan menempati posisi center atau forward. Tidak ada ukuran pasti dalam hal ini, paling tidak ini dilihat dari tim itu sendiri. Orang yang mempunyai postur tubuh tinggi di dalam timnya atau paling tidak lebih tinggi disbanding rekan setimnya akan menempati posisi ini.
Sedangkan bagi mereka yang mempunyai postur badan lebih kecil dan biasanya didukung oleh kemampuan dribbling atau membawa bola yang baik akan menempati posisi guard.
Guard
Posisi ini lebih sering berada di luar key hole atau perimeter area. Kebanyakan tim menempatkan pemain mereka yang plaing kecil dan paling cepat untuk posisi ini.Guard lebih sedikit beradu kontak fisik dengan pemain lawan dibandingkan dengan posisi forward dan center.
Posisi guard sendiri terdiri dari dua macam; point guard dan shooting guard.
Point guard
Bertugas mengatur permainan dengan mengatur strategi yang akan diterapkan dengan menerapkan pola-pola permainan yang telah dipelajari oleh timnya. Walaupun handling bola penting pada posisi manapun, namun banyak yang percaya yang mempunyai kemampuan dribble paling baik akan cocok menempati posisi ini. Point guard mengatura serangan dan biasanya mempunyai tipikal melakukan passing yang pertama, jadi akurasi dana passing yang tepat adalah kunci dari kesuksesan pada posisi ini. Point guard seharusnya menjadi yang terdepan dalam memberikan assist di dalam timya.
Shooting guard/small forward
Shooting guard, tergantung dari strategi serangannya, akan menjadi pemain yang membantu bola mengalir dalam serangan, tapi pemain ini juga menjadi penembak utama, dan juga dapat melakukan drive ke dalam. Mereka juga dapat merangkap menjadi small forward, dan diharapkan dapat membuat screen dan mempunyai kemampuan rebound yang baik.
Forward
Kebanyakan forward mempunyai postur badan yang lebih besar dan lebih kuat dibandingkan posisi guard dan tentu saja mempunyai kemampuan rebound yang lebih baik dibandingkan guard posisi ini kadang disebut juga dengan power forward. Seorang forward harus dapat melihat posisi kosong di dekat key hole untuk melakukan penetrasi ke dalam, yang kemudian diharapkan dapat menerima passing lalu dilanjutkan dengan drive ke dalam. Forward biasanya memiliki postur tinggi dan kuat, tugas utama mereka adalah melakukan rebound dan bekerja di paint area. Forward diharuskan memiliki kemampuan menembak medium yang baik. Tembakan mereka akan lebih banyak berada di dekat ring atau sekitar paint area. Forward adalah salah satu posisi penting dalam permainan basket.
Center
Sering juga disebut big man dalam permainan basket. Biasanya mereka pemain yang paling tinggi dan paling besar dalam permainan. Pemain ini bertanggung jawab dalam melakukan rebound dan bermain di area key hole, center harus dapat memperjuangkan rebound dan bermain di bawah ring.
Demikian posisi-posisi yang ada dalam bermain basket, dengan dasar ini diharapkan kita dapat mengetahui posisi kita dalam bermain dan menjadi lebih








Penomoran pemain dan istilah-istilah offensive
Pada sistem lama, nomor tidak digunakan. Biasanya pelatih mempunyai dua "guard" yang bermain di daerah "perimeter". Pemain "center" biasanya bermain di sekitar area high post, dan dua "forward" bermain di area short corner sampai corner, yang juga kadang diperluas sampai area wing.
Sekarang, kebanyakan pelatih memakai sistem penomoran, sebagaimana sistem lama tidak sering diterapkan lagi, dengan pemain-pemain memainkan berbagai formasi offensive. Menggunakan sistem penomoran memudahkan pelatih dan pemain memahami strategi dan mengetahui peran mereka. Setiap pelatih mempunyai sistem penomoran mereka masing-masing. Di bawah ini adalah contoh sistem penomoran yang sering digunakan, yang sangat mudah dipelajari oleh para pemain muda. Diagram di bawah menunjukkan set formasi "3-2".
Gambar 2 Formasi 3-2
Pemain "point guard" adalah O1. Pemain wing kanan adalah O2, dan pemain wing kiri adalah O3. Pemain low post kanan adalah O4, dan pemain low post kiri adalah O5. Pemain O2 biasanya adalah "shooting guard", O3 adalah "small forward", O4 adalah "power forward", dan O5 adalah "center". Sistem ini sangat mudah dipelajari oleh pemain muda jika mereka diberitahu bahwa angka genap (2 dan 4) berada pada sisi kanan, dan angka ganjil (3 dan 5) berada pada sisi kiri.
Dalam set "1-3-1", salah satu pemain low post akan berada pada daerah high post. Dalam set "1-4" kedua low post akan berada pada elbow, set ini disebut juga dengan "stack offense", atau dapat juga kedua wing berada pada area corner (dikenal dengan "low stack"). Set "4-out, 1-in" dapat diterapkan dengan menggunakan empat pemain perimeter dan satu pemain post.
"Pick and roll" adalah situasi di mana seorang pemain offensive melakukan "screen" (atau "pick") pada pemain defensive temannya, setelah itu, pemain yang melakukan screen bergerak, atau disebut dengan "roll", menuju ke arah ring basket atau ruang yang tidak terjaga untuk menerima passing.
"Give and go" adalah situasi dasar di mana setelah seorang pemain melakukan passing ke temannya, akan dilanjutkan dengan gerakan cut menuju ke arah ring basket dan menerima kembali passing dari temannya untuk melakukan lay-up.
"Reverse the ball" berarti secara cepat memindahkan bola, dengan passing, dari sisi yang berlawanan pada fore-court, baik dengan menggunakan passing yang cepat atau dengan "skip pass" (passing secara langsung melintasi lapangan, yang berarti "skipping" satu atau lebih pemain offensive). Reverse the ball secara cepat dapat digunakan untuk melakukan "over-shift" suatu zone defense. Dengan memindahkan beberapa pemain offensive ke salah satu sisi lapangan (jika lawan menggunakan zone defense), maka kita sedang melakukan "over-load" pada zone defense tersebut.
"Post up" adalah gerakan offensive di mana seorang pemain low post memposisikan dirinya, dan melakukan "seal" pada pemain defensive-nya sehingga pemain tersebut dapat menerima passing di area block, dan melakukan "post move" untuk mencetak poin, atau melakukan passing cepat kembali ke pemain offensive lainnya yang tidak terjaga (dikenal dengan "inside-out").
"Out-of-bound play" adalah istilah yang digunakan untuk menciptakan peluang menciptakan poin ketika bola dalam situasi "in-bound" (baik dari bawah ring basket atau di sepanjang sideline).
Istilah-istilah defensive
"Man-to-man defense" adalah cara melakukan defense di mana masing-masing pemain defensive ditugaskan untuk menjaga pemain lawan tertentu. Seorang pemain defensive dapat melakukan "switch" pemain yang dijaganya dengan temannya jika pemain tersebut sedang dalam situasi screen. Pemain defensive man-to-man harus memahami arti "on-ball" (menjaga pemain yang sedang menguasai bola), "deny" (mencegah pemain yang sedang dijaga memperoleh bola), dan "help-side" (melonggarkan penjagaan untuk membantu teman dalam mencegah "penetration" ke dalam oleh lawan). Istilah "close-out" adalah sebuah metode di mana seorang pemain defensive secara cepat melakukan slide mengarah ke pemain offensive yang sedang menguasai bola atau akan menerima bola.
Terdapat istilah "on the line" dan "up the line". Dua istilah tersebut menunjukkan posisi pemain defensive di lapangan yang relatif terhadap pemain yang sedang menguasai bola dan pemain yang sedang dijaga. On the line berarti posisi pemain bertahan yang sedemikian rupa sehingga pemain tersebut dapat melihat pemain yang sedang mengusai bola dan pemain yang dijaga. Dalam situasi "full denial" posisi badan pemain defensive menghadap pemain yang dijaga dan kepala melihat ke arah bola dengan tangan berada pada jalur passing. Up the line berarti posisi di mana pemain defensive yang berada di belakang jalur passing sehingga dapat malihat pemain yang sedang menguasai bola dan pemain yang dijaga secara bersamaan. Posisi ini dapat mencegah "back-cut". Semakin jauh jarak pemain yang menguasi bola dan pemain yang sedang dijaga maka pemain defensive dapat berada lebih di belakang jalur pasing, tetapi masih dalam posisi yang dapat memungkinkan untuk mencegah passing.
"Trap" adalah situasi di mana dua pemain defensive melakukan "double-team" pada pemain yang menguasai bola, mencoba untuk memaksa situasi "turn-over" atau "jump-ball".
"Front the low post" merupakan gerakan yang harus dilakukan untuk menjaga pemain low post lawan. Pemain bertahan dapat berada di antara pemain low post dan ring basket, atau berada di antara pemain low post dan pemain yang akan melakukan passing, sehingga dapat melakukan "deny" terhadap passing.
"Box-out" adalah gerakan yang setiap pemain harus lakukan ketika seorang pemain offensive melakukan shooting. Gerakan ini dilakukan dengan menahan pemain yang sedang dijaga jauh dari ring basket dan mencegah pemain offensive mendapatkan "inside position" untuk melakukan rebound.
"Zone defense" merupakan strategi defensive yang menugaskan para pemain defensive menjaga area atau zona tertentu. Beberapa pelatih mengatakan " a good zone looks like a man-to-man, and a good man-to-man looks like a zone". Set zone defense yang sering digunakan antara lain 2-3, 3-2, 1-3-1, 1-2-2, dll. Sementara itu, istilah "zone offense" menunjukkan strategi offensive tim yang digunakan untuk mengalahkan zone defense.
"Transition" adalah proses perubahan dari defense ke offense, atau sebaliknya. Strategi "transition offense" dapat diterapkan dengan "fast break" atau "secondary break" di mana tim yang melakukan offensive secara cepat memindahkan bola ke area half-court lawan untuk memperoleh peluang melakukan lay-up dengan mudah. "Transition defense" dilakukan dengan kembali ke area half-court kita secepat mungkin atau menerapkan "full-court press" yang dapat dilakukan dengan man-to-man, atau "zone press". Untuk melawan strategi defense full-court press, tim offense sering kali menerapkan strategi "press-breaker".

tips mengencangkan paha

 
Gerakan satu: blog tips
Alat bantu: dumbbell seberat 2-3 kg.
Fokus: otot bisep.

Berdiri dengan kaki terbuka sementara kedua tangan memegang dumbbell, dengan posisi telapak tangan saling berhadapan.
Biarkan posisi bahu tetap rileks. Posisi siku menempel pada bagian samping tubuh. Jangan lupa tetap mengencangkan otot perut.
Tekuk siku kiri, putar telapak tangan ke arah depan atas, lalu angkat dumbbell ke arah bahu kiri. Luruskan tangan kiri ke posisi semula.
Ulangi gerakan yang sama dengan tangan kanan. Selama melakukan gerakan ini, upayakan untuk tidak menggerakan bahu atau mengayunkan lengan.

Gerakan dua:

Alat bantu: dumbbell seberat 1-2 kg.
Fokus: otot trisep.

Berdiri tegak dengan kaki terbuka. Peganglah dumbbell di kedua tangan.
Tekuk lutut sedikit, lalu bungkukkan padan ke depan sampai bagian punggung sejajar dengan tanah. Kencangkan otot perut.
Tekuk siku ke arah tulang iga. Posisi kepalan tangan menghadap ke bawah.
Gerakkan kedua tangan ke belakang, dengan posisi kepalan tangan menghadap ke atas.
Gerakkan kembali kedua tangan ke posisi semula.
Ulangi beberapa kali.

Tip:
Lakukan pemanasan selama 5 menit dengan mengayunkan tangan ke depan dan ke belakang. Lakukan pula gerakan memutar bahu selama beberapa menit. Ingat, untuk pemanasan tidak perlu menggunakan beban pemberat.
Latihan untuk lengan ini bisa dilakukan 2 kali seminggu. Terlalu sering melakukannya justru dapat membuat otot menjadi kelelahan.
Jangan lupa melakukan peregangan pada fase pendinginan pada bagian punggung, bahu, dada, bisep dan trisep. Tahan selama 10 detik untuk tiap peregangan. Ulangi 2-3 kali.

Senam untuk paha

Gerakan satu:
Alat bantu: -
Fokus: otot paha depan, paha belakang, bokong dan perut bawah

Berdiri tegak dengan kaki terbuka dan ibujari kaki menghadap ke luar. Kencangkan otot perut.
Letakkan tangan di pinggang dan perlahan-lahan turunkan tubuh Anda sampai mencapai posisi duduk.
Posisi lutut tidak boleh melebihi ujung ibujari kaki.
Kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan ini beberapa kali.

Gerakan dua:
Alat bantu: -
Fokus: otot paha depan, paha belakang, bokong dan perut bawah

Berdiri tegak. Gerakkan kaki kanan ke depan. Kaki kiri tetap berada di belakang.
Letakkan tangan di pinggang, kencangkan otot perut.
Turunkan badan ke bawah, sehingga lutut kanan menekuk dan sejajar dengan mata kaki sebelah kanan.
Kembali ke posisi berdiri lalu ulangi dengan kaki yang kiri.
Ulangi gerakan ini beberapa kali.

Tip:
Jangan lupa melakukan pemanasan untuk daerah kaki.
Gerakan squat (jongkok) seperti pada gerakan satu, sangat baik untuk membentuk otot paha depan, paha belakang, bokong dan perut bawah. Pastikan Anda melakukannya seperti posisi akan duduk di bangku. Tarik bokong ke belakang untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Para pemula dianjurkan melakukannya secara statik (diam di tempat). Jika sudah cukup terlatih, boleh memvariasikannya dengan gerakan melompat.
Untuk menghindari cidera lutut, posisi lutut tidak boleh melebihi ujung ibujari kaki.
Lakukan pemanasan dan peregangan yang cukup untuk menghindari varises.
Anda yang mengalami problem varises bisa mengompres bagian kaki dengan handuk hangat sebelum melakukan latihan. Sebaliknya kompres kaki dengan handuk dingin setelah latihan.

Senam untuk perut

Gerakan satu:

Alat bantu: matras
Fokus: otot perut

Berbaringlah dengan lutut tertekuk, dan betis yang sejajar dengan lantai. Pastikan posisi lutut berada di atas pinggul dan punggung menempel rata ke matras.
Turunkan kaki kiri perlahan-lahan sampai tumit menyentuh lantai.
Untuk menghindari cidera posisi tulang ekor harus tetap netral. .
Angkat kaki kiri sampai ke melewati dada kemudian gerakkan kembali ke posisi semula.
Lakukan gerakan yang sama dengan kaki kanan.
Ulangi sampai 10 kali untuk setiap kaki dengan jeda sekitar 30 detik.

Gerakan dua:

Alat bantu: matras.
Fokus otot perut

Berbaringlah di atas matras. Pastikan posisi tulang ekor berada dalam posisi netral.
Letakkan tangan di belakang telinga.
Angkat kaki kiri ke atas lalu letakkan mata kaki kiri di dekat lutut kanan.
Angkat bahu kanan ke arah lutut kiri. Tulang punggung harus dalam posisi netral.
Usahakan dagu anda tidak menempel pada dada (lebih kurang berjarak satu kepalan tangan) dan jangan lupa untuk menarik napas selagi mengangkat bahu.
Ulangi sepuluh kali, kemudian lakukan dengan kaki sebelahnya ke arah yang berbeda.
Berikan jeda selama 30 menit sebelum mengulangi gerakan ini.

Tip:
Latihan untuk perut ini bisa dilakukan sekali seminggu untuk para pemula. Anda yang sudah cukup terlatih dapat melakukannya 3 kali seminggu secara berselang-seling.
Lakukan pemanasan setidaknya selama 5 menit. Jangan lupa melakukan pendinginan dengan melakukan peregangan yang baik.
Kombinasikan latihan ini dengan latihan kardio seperti aerobik dan diet rendah lemak yang sehat.